cover
Contact Name
Titik Respati
Contact Email
jiks.unisba@gmail.com
Phone
081312135687
Journal Mail Official
jiks.unisba@gmail.com
Editorial Address
Jalan Hariangbanga No. 2, Tamansari, Bandung 40116
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
ISSN : "_"     EISSN : 26568438     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains (JIKS) adalah jurnal yang memublikasikan artikel ilmiah kedokteran dan kesehatan yang terbit setiap 6 (enam) bulan. Artikel berupa penelitian asli, laporan kasus, studi kasus, dan kajian pustaka yang perlu disebarluaskan dan ditulis dalam bahasa Indonesia dengan memperhatikan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains (JIKS) ini merupakan salah satu jurnal yang diterbitkan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung (Unisba) selain Global Medical & Health Communication yang telah bereputasi nasional dan internasional.
Articles 14 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 2 (2023): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains" : 14 Documents clear
Durasi Screen Time Smartphone dengan Keluhan Mata Kering pada Mahasiswa Gaida Salsabila; Fajar Awalia Yulianto; Sandy Faizal
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 5, No 2 (2023): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v5i2.11519

Abstract

AbstrakDampak screen time smartphone yang tinggi dapat memengaruhi kesehatan mata, salah satunya keluhan mata kering. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara durasi screen time smartphone dan keluhan mata kering pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung. Penelitian ini merupakan studi analitik cross-sectional. Sampel dipilih menggunakan purposive sampling dengan jumlah 145 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung periode Juni–November 2022 Alat ukur yang digunakan, yaitu kuesioner Ocular Surface Disease Index (OSDI). Uji statistik menggunakan chi-square test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa durasi screen time smartphone mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung dengan gejala mata kering terbagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok durasi <6 jam/hari sebanyak 45 orang (91,8%) dan kelompok durasi >7 jam/hari sebanyak 74 orang (77,1%). Terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara durasi screen time smartphone dan keluhan mata kering pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung (nilai p=0,04). Pemeriksaan keluhan mata kering menggunakan kuesioner Ocular Surface Disease Index (OSDI) bersifat subjektif, perlu pemeriksaan objektif untuk mendapatkan proporsi mata kering yang sebenarnya dalam dua kelompok screen time. Duration of Smartphone Screen Time with Dry Eye Complaints in University StudentsAbstractHigh smartphone screen time can impact eye health, including dry eye symptoms. This study aims to investigate the relationship between smartphone screen time and dry eye symptoms in students at the Faculty of Medicine Bandung Islamic University. This study uses an observational analytic research method with a cross-sectional type. Purposive sampling was used for sample selection, and the research subjects included 145 students from the Faculty of Medicine Bandung Islamic University from June–November 2022. A statistical test used was the chi-square test. The results of this study showed that the duration of smartphone screen time in students of the Faculty of Medicine Bandung Islamic University with dry eye symptoms is divided into two groups, namely the <6 hours/day duration group of 45 people (91.8%) and the >7 hours/day duration group of 74 people (77.1%). There is a statistically significant correlation between the duration of smartphone screen time and the incidence of dry eye symptoms in students of the Faculty of Medicine Bandung Islamic University (value of p=0.04). Examining complaints of dry eye symptoms with the subjective Ocular Surface Disease Index (OSDI) questionnaire requires an objective examination to determine the actual proportion of dry eye in the two screen time groups.
Pengaruh Kadar Feritin Darah terhadap Status Gizi Pasien Thalasemia β Mayor Anak Namira Ramadanty; Tito Gunantara; Mirasari Putri
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 5, No 2 (2023): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v5i2.11677

Abstract

AbstrakThalasemia merupakan kelainan hemolitik yang ditandai dengan penghancuran sel darah merah secara berlebihan. Penyakit ini diwariskan secara autosomal resesif dari orangtua yang berakibat pada kelainan sintesis rantai globin. Pasien thalasemia menjalani pengobatan dengan transfusi darah setiap bulan selama hidupnya. Pengobatan tersebut menimbulkan efek samping yang signifikan terhadap tubuh pasien. Transfusi darah yang terus menerus dapat menyebabkan penimbunan zat besi sehingga kadar feritin dalam tubuh meningkat. Selain itu, pasien thalasemia berisiko mengalami gangguan kelenjar endokrin dan anemia. Kondisi tersebut menyebabkan anak menjadi tidak mempunyai nafsu makan sehingga asupan gizi bekurang. Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Al-Ihsan Januari–Desember 2022. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh kadar feritin darah terhadap status gizi pasien thalasemia β mayor anak. Metode penelitian ini, yaitu observasional analitik melalui pendekatan cross sectional. Subjek penelitian ini berjumlah 58 orang. Alat yang digunakan pada penelitian adalah grafik pertumbuhan berdasarkan The WHO Reference 2007. Hasil studi menunjukkan p=0,004 (p<0.05) dengan nilai r sebesar 0,536 yang berarti terdapat pengaruh kadar feritin terhadap status gizi pasien thalasemia β mayor anak di RSUD Al-Ihsan Kabupaten Bandung tahun 2022. Simpulan, kadar feritin darah berpengaruh terhadap status gizi pasien thalasemia β mayor anak. Effect of Blood Ferritin Levels on Nutritional Status of Pediatric Patients with Thalassemia β MajorAbstractThalassemia is a hemolytic disorder characterized by excessive destruction of red blood cells. The disease is inherited autosomal recessive from the elderly resulting in abnormalities in the synthesis of globin chains. The thalassemia patient undergoes treatment with blood transfusions every month during his lifetime. Such treatment causes significant side effects to the patient's body. Continuous blood transfusions can cause iron accumulation so that ferritin levels in the body increase. In addition, thalassemia patients are at risk of endocrine gland disorders and anemia. This condition causes the child to have no appetite, so the nutritional intake is frozen. This research was conducted at Al-Ihsan Hospital January-December 2022. This study aimed to determine the effect of ferritin levels on the nutritional status of children with β thalassemia major. This research method is analytically observational through a cross-sectional approach. The subjects of this study amounted to 58 people. The tool used in this study was a growth chart based on the 2007 WHO Reference. The analysis results showed p= 0.004 (p-value<0.05) and r value of 0.536, which means that there is an effect of ferritin levels on nutritional status of pediatric patients with thalassemia β major at Al-Ihsan Hospital, Bandung Regency in 2022. This study concludes that ferritin levels affect the nutritional status of children with β thalassemia major.
Karakteristik Pasien Tuberkulosis di Kota Bandung Tahun 2021 Nysa Ro Aina Zulfa; Nurhayati Adnan Prihartono
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 5, No 2 (2023): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v5i2.11804

Abstract

AbstrakTuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis (M. tb) yang dapat menyerang paru maupun organ lainnya. Mycobacterium tuberculosis dapat menular antarindividu melalui rute aerosol sehingga bergantung pada jumlah droplet yang terhirup dan lamanya waktu individu untuk menghirup udara yang mengandung droplet M. tb. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain studi cross sectional yang dilakukan dengan tujuan menilai karakteristik pasien TB di Kota Bandung tahun 2021. Penelitian dilaksanakan di Kota Bandung pada bulan Maret tahun 2023 dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan tahunan pasien tuberkulosis Dinas Kesehatan Kota Bandung tahun 2021. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien tuberkulosis tahun 2021 yang berdomisili di Kota Bandung berjumlah 6.302 orang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah total sampling. Hasil penelitian dianalisis menggunakan SPSS dan memberikan hasil bahwa dari total pasien TB di Kota Bandung terdapat 3.497 (56%) berusia 18–40 tahun, 3.259 (52%) perempuan, 3.414 (54%) dengan riwayat pekerjaan lain-lain (tidak bekerja, pensiunan, jenis pekerjaan lainnya), dan diikuti oleh jenis pekerjaan ibu rumah tangga sebanyak 939 pasien (15%). Pasien tuberkulosis terbanyak ada di Kecamatan Babakan Ciparay dengan jumlah kasus sekitar 530 kasus, Bojongloa Kaler sekitar 440 kasus, dan Batununggal sekitar 380 kasus. Data tersebut perlu menjadi perhatian bersama agar dapat dilakukan pencegahan dan penanganan secara komprehensif. Diperlukan penelitian lebih lanjut menggunakan metode lain dengan mempertimbangkan karakteristik lainnya. Characteristics of Tuberculosis Patients in Bandung City in 2021AbstractTuberculosis (TB) is an infectious disease caused by the bacterium Mycobacterium tuberculosis (M.Tb), which can attack the lungs and other organs. Mycobacterium tuberculosis can be transmitted between individuals via the aerosol route, so it depends on the number of droplets inhaled and the length of time the individual has inhaled air containing M. Tb droplets. This research is a quantitative study using a cross-sectional study design which was conducted with the aim of assessing the characteristics of TB patients in the city of Bandung in 2021. The research was conducted in Bandung in March 2023 using secondary data from the annual report of tuberculosis patients from the Bandung City Health Office year 2021. The population in this study is all tuberculosis patients in 2021 who live in Bandung, totaling 6,302 people. The results of the study were analyzed using SPSS. Results showed the total TB patients in Bandung City, there were 3,497 (56%) aged 18–40 years, 3,259 (52%) women, 3,414 (54%) with other employment histories (not working, retirees, other types of work), then followed by the type of work of housewives with 939 patients (15%). Most tuberculosis patients were in the Babakan Ciparay sub-district, with around 530 cases, Bojongloa Kaler around 440 cases, and Batununggal around 380 cases. This data needs to be a common concern so that comprehensive prevention and treatment can be carried out. Further research is needed using other methods and considering other characteristics.Keywords: Bandung City, characteristics, tuberculosis
Komunikasi Terapeutik Dokter dalam Memotivasi Pasien Kanker Payudara untuk Menjalani Kemoterapi Anita Asmara; Rini Rinawati
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 5, No 2 (2023): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v5i2.11278

Abstract

AbstrakBerdasarkan data Globocan WHO 2020 di Indonesia pada tahun 2020 jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 68.858 kasus (16,6%) dari total 396.914 kasus baru kanker, dengan jumlah kematian mencapai lebih dari 22 ribu jiwa. Kemoterapi merupakan salah satu jenis pengobatan untuk menghancurkan sel kanker, namun dapat menyebabkan efek samping yang beragam pada pasien kanker. Arus informasi kesehatan yang masif di berbagai media, pasien sering kali mencari berbagai informasi mengenai kemoterapi di media sosial sehingga pasien merasa khawatir dan takut untuk menjalani proses kemoterapi. Di sinilah peran komunikasi terapeutik dokter sangat diperlukan untuk memotivasi pasien agar menjalankan kemoterapi dalam upaya pengobatan kanker payudara. Penelitian ini bertujuan mengetahui komunikasi terapeutik dokter dalam memotivasi pasien kanker payudara menjalani kemoterapi. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme dengan metode kualitatif serta pendekatan studi kasus. Khalayak yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah dua orang dokter spesialis bedah onkologi yang bekerja di dua rumah sakit yang berbeda serta aktif di Yayasan Kanker Indonesia. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah melalui wawancara. Penelitian dilakukan dengan wawancara mendalam melalui zoom meeting pada 12 Januari 2023. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa dokter telah melakukan komunikasi terapeutik yang efektif untuk memotivasi pasien melakukan kemoterapi. Persiapan dalam komunikasi terapeutik salah satunya dengan mengenali kepribadian pasien. Hambatan yang sering ditemui dalam memotivasi pasien melakukan kemoterapi adalah latar belakang pendidikan. Simpulan penelitian ini, memotivasi pasien kanker payudara untuk kemoterapi sangat diperlukan komunikasi terapeutik dokter yang efektif serta memerlukan persiapan yang baik, salah satunya mengenal kepribadian pasien. Jam terbang yang semakin banyak serta pengetahuan dokter bertambah melakukan komunikasi terapeutik yang efektif maka hambatan komunikasi dapat diatasi. Physician Therapeutic Communication Strategies to Motivate Breast Cancer Patients to Perform ChemotherapyAbstractBased on WHO Globocan data, in 2020 Indonesia in 2020, the number of new breast cancer cases reached 68,858 cases (16.6%) of 396,914 new cancer cases, with the number of deaths reaching more than 22 thousand people. Chemotherapy is a type of treatment to destroy cancer cells but can cause various side effects in cancer patients. With the massive flow of health information in various media, patients often seek various information about chemotherapy on social media, so patients feel worried and afraid to undergo chemotherapy. This is where the role of a doctor's therapeutic communication is needed to motivate patients to undergo chemotherapy to treat breast cancer. This study aims to determine doctors' therapeutic communication in motivating breast cancer patients to undergo chemotherapy. This study uses a constructivist paradigm with qualitative methods and a case study approach. The audiences who were subjects of this study were two surgical oncologists who worked in two different hospitals and were active in the Indonesian Cancer Foundation. The data collection technique used is through interviews. The research was conducted using in-depth interviews via a zoom meeting on January 12, 2023. The research results showed that doctors had carried out effective therapeutic communication to motivate patients to do chemotherapy. One of the preparations for therapeutic communication is by recognizing the patient's personality. The obstacle often encountered in motivating patients to do chemotherapy is educational background. The conclusion of this study, motivating breast cancer patients for chemotherapy is necessary for effective doctor- therapeutic communication and requires good preparation, one of which is knowing the patient's personality. The more hours of flying and the more knowledge of doctors to carry out effective therapeutic communication, the more communication barriers can be overcome.
Scoping Review: Pengaruh Pendidikan Kesehatan Gigi terhadap Status Kesehatan Gigi dan Mulut serta Perilaku pada Anak Usia 6–12 Tahun Tiarma Talenta Theresia; Cornellia Aninda Kusuma Putri; Elita Theofani Juliawan; Helen Priscilla Margono; Vedda Lucia; Andrew Gultom
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 5, No 2 (2023): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v5i2.11683

Abstract

AbstrakRiset Kesehatan Dasar tahun 2018 menyatakan prevalensi karies gigi di Indonesia pada anak usia 5–9 tahun sebesar 54% dan anak usia 10–12 tahun sebesar 1,89%. Anak belum banyak mengetahui bagaimana menjaga kesehatan gigi dan mulut sehingga berpotensi merusak jaringan gigi berupa karies. Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut sebaiknya diberikan sejak usia dini. Diharapkan dapat memberikan pengaruh terhadap perilaku anak dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. Tujuan penelitian mengetahui efektivitas pendidikan kesehatan gigi dan mulut terhadap status kesehatan gigi dan mulut serta perilaku pada anak usia 6–12 tahun. Scoping review dilakukan dengan menganalisis jurnal yang diterbitkan dari tahun 2018–2023 sesuai dengan pedoman PRISMA. Pencarian dilakukan menggunakan Google Scholar. Terdapat tujuh jurnal yang disertakan, dua jurnal menunjukkan pengaruh pendidikan kesehatan gigi terhadap status kesehatan gigi dan perilaku; tiga jurnal menunjukkan pengaruh pendidikan kesehatan gigi terhadap status kesehatan gigi; dan dua jurnal menunjukkan pengaruh pendidikan kesehatan gigi terhadap perilaku. Simpulan, pendidikan kesehatan gigi berpengaruh meningkatkan status kesehatan gigi dan mulut serta perilaku anak. Keterlibatan orang ketiga serta berbagai media edukasi dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran dan membantu anak lebih mudah memahami informasi yang diberikan. Scoping Review: the Effect of Dental Health Education on Oral Health Status and Behavior in Children Aged 6–12 YearsAbstractRiset Kesehatan Dasar stated in 2018 that the prevalence of dental caries in Indonesia in children aged 5–9 years was 54%, and in children aged 10–12 years was 1.89%. Children do not know much about maintaining healthy teeth and mouth, so they can potentially damage dental tissue in the form of caries. Dental and oral health knowledge should be given from an early age. It is expected to influence children's behavior in maintaining healthy teeth and mouth. Objective to determine the effectiveness of dental and oral health education on oral health status and behavior in children aged 6–12 years. Scoping review analyzes published journals from 2018–2023 according to PRISMA guidelines. The search was carried out using Google Scholar. There were seven journals included, two journals showing the effect of dental health education on dental health status and behavior, three journals showing the effect of dental health education on dental health status, and two journals showing the effect of dental health education on behavior. In conclusion, dental health education improves dental and oral health status and children's behavior. The involvement of third parties and various educational media can increase learning effectiveness and help children better understand the information provided.
Scoping Review: Peran Platelet-Rich Fibrin (PRF) dalam Terapi Regeneratif Peri-Implantitis Marie Louisa; Ricky Anggara Putranto
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 5, No 2 (2023): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v5i2.11947

Abstract

AbstrakPeri-implantitis adalah peradangan yang mengakibatkan defek tulang di sekitar implan. Penatalaksanaan bedah peri-implantitis dimaksudkan untuk menghilangkan poket peri-implan patologis atau bahkan defek tulang yang beregenerasi. Platelet-rich fibrin (PRF) adalah biomaterial yang diperoleh dari darah manusia, terdiri dari konsentrat trombosit, matriks fibrin, sitokin, growth factors, dan sel. Karena potensi regeneratifnya, PRF mungkin berguna untuk meregenerasi defek tulang di sekitar implan. Studi ini bertujuan mengetahui penggunaan PRF dalam terapi bedah peri-implantitis. Metode scoping review dilakukan dengan menganalisis artikel yang diterbitkan dari tahun 2013–2023 sesuai dengan pedoman PRISMA. Pencarian dilakukan dengan google scholar. Hasil terdapat tiga artikel uji klinis yang disertakan pada studi ini tentang penggunaan PRF dalam terapi bedah regeneratif peri-implantitis. Simpulan karena PRF mengandung berbagai jenis growth factor, PRF dapat mempercepat proses penyembuhan awal dan meningkatkan regenerasi defek tulang pada peri-implantitis. Role of Platelet-Rich Fibrin (PRF) in Peri-Implantitis Regenerative TherapyAbstractPeri-implantitis is an inflammation that results in bone loss surrounding an implant. Surgical management of peri-implantitis is intended to eliminate pathological peri-implant pockets or even regenerate bone defects. Platelet-rich fibrin (PRF) is a human blood biomaterial consisting of platelet concentrate, fibrin matrix, cytokines, growth factors, and cells. Due to its regenerative potential, PRF may be useful in regenerating bone defects around the implant. This scoping review aims to describe the usage of PRF in peri-implantitis regenerative therapy. A scoping review method was conducted by analyzing published articles from 2013–2023 according to PRISMA guidelines. The search was carried out using Google Scholar. Three clinical trials were included in this review discussing the use of PRF in regenerative peri-implantitis therapy. Conclusion: PRF enhances the mid-term recovery process and bone regeneration in peri-implantitis due to its variation growth factor components.
Strategi Klinik Kecantikan dengan Metode Digital Marketing dalam Rangka Meningkatkan Jumlah Kunjungan Pasien pada Masa Pandemi Covid-19 Didit Widagdo Soewoto; Dadang Kusnadi; Albert Hendarta
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 5, No 2 (2023): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v5i2.11300

Abstract

AbstrakPada masa pandemi seperti sekarang ini banyak orang membatasi aktivitas luar rumah demi mengurangi interaksi antara satu dan lainnya, juga menjaga jarak, serta menghindari kerumunan tentunya pemasaran konvensional menjadi tidak efektif dapat meningkatkan omzet klinik. Oleh karena hal tersebut maka digital marketing dianggap strategi yang tepat pada masa pandemi ini bagi Klinik Kecantikan Vidiz Baniar di Bandung. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui marketing strategy yang dilakukan oleh klinik kecantikan Vidiz Baniar di Bandung sebelum masa pandemi COVID-19 untuk mengetahui angka kunjungan pasien klinik kecantikan Vidiz Baniar di Bandung sebelum dan sesudah masa pandemi COVID-19 dan mengetahui perencanaan marketing strategy klinik dengan metode digital marketing dalam rangka meningkatkan jumlah kunjungan pasien pada masa pandemi COVID-19 periode April–Agustus 2022. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, analisis data menggunakan metode triangulasi sebagai metode yang menjamin kredibilitas data. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi sumber, triangulasi metode, dan triangulasi teori. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa strategi pemasaran Vidiz Baniar selama pandemi dengan menggunakan digital marketing yang tetap memberi informasi produk dan perawatan yang dibutuhkan pasien sangat membantu klinik karena banyak pasien yang takut datang ke klinik selama masa pandemi COVID-19 ini. Beauty Clinic Strategy with Digital Marketing Methods to Increase the Number of Patients Visiting During the COVID-19 PandemicAbstractDuring a pandemic where people limit their activities outside to reduce interactions with one another and maintain distance and avoidance, marketing will be effective in increasing clinic turnover. Because of this, digital marketing is considered the right strategy during this pandemic for Vidiz Baniar Beauty Clinic in Bandung. The purpose of this study was to determine the marketing strategy carried out by the Vidiz Baniar beauty clinic in Bandung before the COVID-19 pandemic, to determine the number of patient visits to the Vidiz Baniar Beauty clinic in Bandung before and before the COVID-19 pandemic and to determine the planning of clinical marketing strategies using the digital marketing to increase the number of patient visits during the COVID-19 pandemic during April–August 2022. This research is a descriptive qualitative research data analysis using the triangulation method as a method that ensures the credibility of the data. In this study, the researcher used source, method, and theory triangulation. It was found that the digital marketing strategy that still provides information on the products and treatments patients need is beneficial for this beauty clinic because many patients are afraid to come to the clinic during this COVID-19 pandemic.
Sikap terhadap Interprofessional Collaboration (IPC) antara Dokter dan Perawat: Scoping Review Savira Nurulita; Wahyu Sulistiadi
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 5, No 2 (2023): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v5i2.11729

Abstract

AbstrakSikap positif profesional kesehatan terhadap interprofessional collaboration (IPC) merupakan dasar keberhasilan implementasi IPC. Kolaborasi antara dokter dan perawat, berarti kerja sama pada profesi, memberi tanggung jawab guna memecahkan permasalahan, serta membuat ketetapan guna merumuskan dan melakukan konsep pemeliharaan pasien. Tujuan penelitian ini mengetahui sikap terhadap interprofessional collaboration antara dokter dan perawat. Metode yang digunakan adalah scoping review menggunakan empat database dari PubMed, ScienceDirect, ProQuest, dan search engine Google Scholar. Hasil pencarian yang memenuhi kriteria kemudian dianalisis menggunakan PRISMA Flowchart, ekstraksi data, dan mapping tema. Hasil penelitian dari 132 artikel yang terkait dengan judul dan abstrak, 12 artikel memenuhi kriteria inklusi dan tidak termasuk eksklusi. Ditemukan empat poin dalam sikap, yaitu sikap buruk, sikap positif, kurang puas, dan sangat puas. Penekanan yang lebih besar pada pendidikan IPC dalam pelatihan dasar dokter dan perawat, serta pelatihan lanjutan untuk dokter dapat membantu meningkatkan sikap lebih lanjut sehingga akan bermanfaat untuk mengeksplorasi faktor-faktor lain yang memengaruhi IPC, seperti sumber daya, struktur organisasi, dan kapasitas individu untuk berkolaborasi. Attitudes toward Interprofessional Collaboration (IPC) between Physicians and Nurses: a Scoping ReviewAbstractThe positive attitude of health professionals towards interprofessional collaboration (IPC) is the basis for the successful implementation of IPC. Collaboration between doctors and nurses means collaboration in the profession, giving responsibility for solving problems and making decisions to formulate and carry out patient care concepts. This study aimed to determine attitudes toward interprofessional collaboration between doctors and nurses. The method used is scoping review using four databases PubMed, ScienceDirect, ProQuest, and the Google Scholar search engine. Search results that meet the criteria are then analyzed using the PRISMA Flowchart, data extraction, and theme mapping. The results of the study of 132 articles related to titles and abstracts, 12 articles met the inclusion criteria and were excluded. Four categories were found in attitude: bad attitude, positive attitude, dissatisfaction, and very satisfied. Greater emphasis on IPC education in basic training of doctors and nurses, as well as advanced training of doctors, could help improve attitudes further, so exploring other factors that influence IPC, such as resources, organizational structure, and individual capacity to collaborate is worthwhile.
Optimasi Formula Gel Antioksidan dengan Ekstrak Labu Kuning (Cucurbita maxima) sebagai Bahan Aktif Siti Maulidini; Riasa Barata Nian; Leli Nurlaeli
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 5, No 2 (2023): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v5i2.11470

Abstract

AbstrakKerusakan kulit wajah merupakan salah satu permasalahan utama yang sering dirasakan manusia. Salah satu penyebabnya adalah paparan sinar matahari yang mengandung radikal bebas. Buah labu kuning (Cucurbita maxima) adalah satu dari sekian banyak buah-buahan yang mengandung antioksidan tinggi dan manfaat yang baik untuk mencegah kerusakan kulit. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh formulasi sediaan gel ekstrak buah labu kuning terhadap stabilitas fisik dan mengetahui konsentrasi terbaik ekstrak buah labu kuning pada sediaan gel. Metode penelitian meliputi determinasi tanaman, pengumpulan tanaman, pembuatan ekstrak buah labu kuning, pembuatan sediaan gel, dan evaluasi sediaan secara fisika. Penelitian dilakukan di Laboratorium Botani Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Cibinong Kabupaten Bogor pada tahun 2021. Data hasil percobaan dianalisis dengan menggunakan program SPSS versi 26. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa ekstrak labu kuning dapat diformulasikan menjadi sediaan gel yang ditunjukkan dengan parameter uji homogenitas, sediaan ini memiliki susunan yang homogen baik sebelum dan setelah uji stabilitas freeze-thaw. Konsentrasi terbaik ekstrak labu kuning berada pada rentang 3% berdasarkan parameter uji organoleptik. Gel ekstrak labu kuning memiliki nilai daya lekat dan sebar yang belum memenuhi persyaratan, tetapi parameter homogenitas, organoleptik, pH, viskositas, dan uji stabilitas menyatakan bahwa gel dari ekstrak labu kuning memiliki kualitas yang baik. Gel ekstrak labu kuning menunjukkan stabilitas yang baik sebelum dan setelah uji stabilitas freeze-thaw selama tiga siklus. Hasil ini menunjukkan bahwa ekstrak labu kuning dapat diformulasikan menjadi sediaan gel. Optimization of the Antioxidant Gel Formula with Pumpkin Extract (Cucurbita maxima) as an Active IngredientAbstractFacial skin damage is one of the most experienced problems. One of the main causes of skin damage is excessive exposure to sunlight that abundantly contain free radical. Pumpkin is one of the fruits with high levels of antioxidants that could benefit skin damage prevention. The study’s objective is to analyze the effect of pumpkin fruit extract gel on physical stability and to measure the best extract gel concentration in the preparation. The method utilized in this study includes plant determination, plant collection, pumpkin preparation, gel preparation, and evaluations. This study was conducted in Botani Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Laboratory in Cibinong Bogor Regency in 2021. The experimental data were analyzed with SPSS ver. 26. Based on the study, it was discovered that pumpkin extract can be formulated into gel preparations. The test parameters’ homogeneity supports the result before and after the freeze-thaw stability test. The optimum pumpkin extract gel based on the organoleptic test is 3%. However, the extracted gel lacks adhesion and dispersion values. Based on the homogeneity, organoleptic, pH, viscosity, and stability test, the gel has good potential to be used as facial skin treatment material because of its stability.
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Situasional dan Iklim Organisasi terhadap Kinerja Dokter Vaulinne Basyir; Muhardi Muhardi; Rachmat Suyanto
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 5, No 2 (2023): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v5i2.11534

Abstract

AbstrakRumah sakit membutuhkan sumber daya manusia yang berkinerja tinggi dalam mencapai tujuan kinerja institusi. Pengelolaan rumah sakit dalam menghadapi persaingan kompetitif memerlukan pengelolaan dan pengembangan sumber daya manusia yang optimal untuk membantu institusi mencapai tujuannya. Pencapaian kinerja yang optimal didukung oleh gaya kepemimpinan pemimpin dan iklim organisasi terhadap pegawai. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan situasional dan iklim organisasi terhadap kinerja dokter secara parsial maupun simultan di RSUP Dr. M. Djamil Padang periode Januari–Oktober 2022. Metode penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif dengan desain cross-sectional. Populasi penelitian adalah seluruh dokter umum dan dokter spesialis di RSUP Dr. M. Djamil Padang dengan total sampel sebanyak 179 responden. Instrumen penelitian menggunakan 43 pernyataan valid dan reliabel dari kuesioner yang diisi oleh responden. Data diolah menggunakan SPSS versi 24.0. Analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda. Pengukuran perubahan variabel dependen dijelaskan menggunakan analisis koefisien determinasi, sedangkan pengujian hipotesis pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan menggunakan uji F dan secara parsial menggunakan uji T. Hasil analisis menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan situasional dan iklim organisasi secara simultan dan parsial berpengaruh positif searah terhadap kinerja dokter. Kontribusi pengaruh gaya kepemimpinan situasional dan iklim organisasi terhadap kinerja dokter masih rendah, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Berdasarkan hasil temuan penelitian dalam meningkatkan kinerja dokter di RSUP Dr. M. Djamil Padang disarankan untuk memprioritaskan intervensi pertama, yaitu iklim organisasi dan dilanjutkan dengan gaya kepemimpinan situasional. The Influence of Situational and Leadership Styles Organizational Climate on Physician PerformanceAbstractHospitals need high-performing human resources to achieve institutional performance goals. Hospital management in the face of competitive competition requires optimal management and development of human resources to help the institution achieve its goals. The achievement of optimal performance is supported by the leader's leadership style and organizational climate toward employees. The study aimed to determine the influence of situational leadership style and organizational climate on the performance of doctors, partially or simultaneously, at Dr. M. Djamil Padang Hospital. The research method uses quantitative descriptive data with a cross-sectional design. The study population was all general practitioners and specialists at Dr. M. Djamil Padang Hospital from January to October 2022, with a total sample size of 179 respondents. The research instrument used 43 valid and reliable statements from questionnaires filled out by respondents. Data will be processed using SPSS version 24.0. Data analysis using multiple linear regression analysis. The measurement of changes in the dependent variable is explained using the coefficient of determination analysis while testing the hypothesis of the influence of the independent variable on the dependent variable simultaneously using the F-test and partially using the T-test. The contribution of situational leadership style and organizational climate to physician performance still needs to be higher. At the same time, the rest is influenced by other factors that still need to be studied. Based on research findings on improving doctors' performance at RSUP, Dr. M. Djamil Padang recommends prioritizing the first intervention, namely organizational climate and continuing with the situational leadership style.

Page 1 of 2 | Total Record : 14